Warga lingkungan RW 01 Desa Tawangrejo akhirnya mencapai kesepakatan bersama dengan pemilik peternakan ayam yang selama ini dikeluhkan karena menimbulkan bau tak sedap di sekitar permukiman. Kesepakatan ini diperoleh melalui musyawarah warga yang digelar pada Selasa malam (15/4) di balai RW setempat.

     Dalam musyawarah yang dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan peternak, warga menyampaikan keluhannya atas bau menyengat yang berasal dari peternakan tersebut. Bau tersebut dinilai mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga, terutama pada pagi dan sore hari.

     "Kami tidak menolak adanya usaha peternakan, tapi kami ingin kenyamanan lingkungan juga dijaga. Selama ini banyak warga yang mengeluh, terutama anak-anak dan lansia," ujar salah satu warga RW 001

     Pihak peternak, yang dihadiri oleh Bapak Yordan selaku pemilik ternak ayam, mengakui bahwa sistem pengelolaan limbah peternakan masih perlu ditingkatkan. Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, dan bersedia melakukan perbaikan.

Dari hasil musyawarah, disepakati beberapa langkah tindak lanjut, antara lain:

1. Peningkatan sistem pengelolaan limbah kandang secara berkala.
2. Penambahan filter atau penetral bau di sekitar kandang.
3. Jadwal penyemprotan disinfektan yang lebih teratur.
4. Evaluasi bersama warga setiap dua bulan sekali.

Kepala Desa Tawangrejo, Bapak Sudjarwo, mengapresiasi semangat musyawarah yang berjalan kondusif. "Ini contoh baik dari penyelesaian masalah di tingkat warga. Semoga kesepakatan ini bisa dilaksanakan dengan komitmen bersama," ujarnya.

Musyawarah ditutup dengan penandatanganan berita acara kesepakatan oleh kedua belah pihak, disaksikan oleh tokoh masyarakat dan perangkat desa.